Aplikasi Spray Insulation Seaka Foam di Cargo PT.Garuda Indonesia
Senin, 30 Desember 2013
Minggu, 15 September 2013
Mengurangi Penyerapan Panas Oleh Bangunan
MENGURANGI PENYERAPAN PANAS OLEH BANGUNAN |
Oleh : Achmad Basuki, ST. MT..
Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Minggu 26 Agustus 2012
Umumnya kenaikan suhu ini banyak
dirasakan oleh masyarakat daerah perkotaan. Hal ini disebabkan oleh
adanya fenomena pulau panas perkotaan (Urban Heat Island),
yaitu konsentrasi panas di daerah perkotaan, sehingga suhu di kota
cenderung lebih panas dibandingkan daerah pedesaan. Penyebab utama UHI
adalah pengembangan kota yang merubah permukaan tanah dengan material
(beton, aspal) yang mampu menyerap dan menyimpan panas matahari untuk
kemudian dilepaskan kembali ke udara. Dengan demikian, semakin
berkembangnya suatu daerah menjadi perkotaan bila tidak ditata dengan
konsep hijau akan mempercepat global warming. Kontributor kedua dalam
pembentukan UHI adalah panas buangan penggunaan energi pada satu area
dengan kepadatan yang tinggi. Tentunya kondisi ini tidak hanya terjadi
di luar bangunan, tapi juga dengan ruangan di dalam bangunan, apalagi
pada pemukiman yang padat atau bangunan tinggi.
Meningkatnya suhu dalam ruangan ini bisa
jadi disebabkan tidak adanya sirkulasi udara yang memadai, tapi juga
disebabkan oleh penyerapan panas matahari oleh bangunan. Panas matahari
yang masuk ke dalam bangunan menyebabkan suhu dalam ruangan menjadi
tinggi, ditambah dengan kelembaban udara yang juga tinggi, membuat
ruangan menjadi tidak nyaman.
Sinar matahari terdiri dari 5% sinar UV, 45% sinar tampak dan 50% sinar NIR (Near Infrared).
Sinar infra merah berupa panas, yang jika mengenai permukaan luar suatu
bangunan akan diserap sebagian dan sisanya dipantulkan. Hampir 83%
panas matahari yang mengenai dinding bangunan terserap, dan dengan cara
radiasi, konduksi dan konveksi dipancarkan ke dalam ruangan.
Menurut Apriyani, proses penyerapan
panas tersebut sangat dipengaruhi jenis bahan dan warna. Bahan yang
berbeda akan memberikan nilai konduktivitas panas yang berbeda pula.
Konduktivitas panas (W/m.K) adalah suatu besaran intensif bahan yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas (secara matematik :
laju aliran panas × jarak / (luas × perbedaan suhu). Semakin besar nilai
konduktivitas panas suatu bahan, maka bahan tersebut semakin mudah
merambatkan panas. Selain jenis bahan, warna juga memberikan pengaruh
terhadap proses penyerapan panas. Besarannya dinyatakan dalam nilai
albedo atau TSR. TSR adalah ratio jumlah sinar
matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan dibandingkan dengan total
sinar matahari yang mengenai permukaan tersebut, memiliki range : 0 - 1
(0: warna hitam; 1: warna putih). Semakin besar nilai TSR, maka panas
yang dipantulkan semakin besar dan permukaan akan semakin dingin.
Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia coating,
terdapat beberapa cara untuk mengurangi penyerapan panas oleh material
(dinding, atap) dan mengurangi panas dalam ruangan, antara lain :
- Melalui aspek pemantulan panas/sinar infra merah matahari ke dalam bangunan, dengan menggunakan teknologi pigment reflektif (pigmen pemantul) pada pelapis material (coating) dan cat.
- Melalui aspek insulasi untuk menghambat perambatan panas, menggunakan advanced ceramic filler (material berbahan filler keramik).
- Melalui aspek waterproofing untuk melindungi kerusakan akibat air.
Minggu, 26 Mei 2013
PERBANDINGAN R-VALUE BAHAN INSULASI SECARA UMUM
PERBANDINGAN R-VALUE BAHAN INSULASI SECARA UMUM
Polyurethane is a highly efficient
insulator. For every two
inches of polyurethane foam, this much of another insulating material
would be needed for equivalent insulatin performance: "U-value" (or U-factor) measures heat transfer
through insulation or a building component over time, under standardized
conditions. Since it's an inverse measurement to R-value (R = 1/U),
a low U-value number indicates a superior insulator.
Insulation Material | R-value Range | Thickness to match 2" |
Polyurethane Foam | R 5.6 - 8.0 /inch | 2 inches |
Polystyrene | R 3.8 - 5.0 / inch | 3.1 inches |
Cellulose | R 3.6 - 3.8 / inch | 3.7 inches |
Rock & Glass wool | R 2.9 - 3.8 / inch | 4.0 inches |
OSB Sheathing | R 1.25 / inch | 10.9 inches |
Plywood | R 1.25 / inch | 10.9 inches |
Concrete Block | R 0.25 / inch | 54 inches |
Brick | R 0.2 / inch | 68 inches |
Sprayed Polyurethane Foam (SPF) will have
an R-Value of 7.14 when it is newly installed. After it ages a few
months, the R-Value will reduce to somewhere around 6.88. The C-value
(C) is a measure of the Thermal Conductance
of the material and is the reciprocal of R, or

C is determined only when the Thermal Conductivity (k) of a
material is known.


Jumat, 19 April 2013
Foam Peredam panas
Foam saat ini sangat diminati oleh kalangan pengembang/pemilik property sebagai bahan insulasi peredam panas yang paling efektif dan efesien, Khusus Polyurethane spray foam yang disemprotkan langsung pada media yang akan di insulasi, sehingga tidak ada cela yang bisa merambatkan panas. Keuntungan menggunakan polyurethane spray foam, proses pekerjaan lebih cepat, bisa vertical dan horizontal, tidak berdebu, tidak berbau, anti rayap, ringan, awet dan tahan lama.
Polyurethane foam tidak perlu perawatan, bisa tahan hingga 20-30 tahun, apabila kita kalkulasi kembali, jauh lebih hemat di bandingkan dengan bahan peredam panas tradisional.arena polyurethane foam punya struktur sell yang sangat rapat (93-95% closed cell) sehingga suhu/suara sangat sulit untuk menembus foam tersebut. Dulu Polyurethane foam lebih banyak digunakan untuk keperluan industri. Seperti lemari es, Thermos, packaging, cold storage dll, Polyurethane foam sangat baik untuk penyekat suhu. 10-15 tahun belakangan ini polyurethane foam sudah merambat masuk dunia konstruksi, Khususnya di insulasi peredam panas dam peredam suara.
Perihal beban massa yang dimiliki, polyurethane juga mempunyai berat jenis yang tidak membebani suatu bangunan. Sebab, polyurethane sangat ringan. Berat jenis yang dimilikinya hanya sekitar 36 Kg/m3. Hasil pengujian oleh produsen menunjukkan bahwa nilai koefisien rambatan panas yang dihasilkan oleh polyurethane hanya sekitar 0,02. Itu pertanda bahwa setelah ditempeli polyurethane, kapasitas panas yang diteruskan ke suatu bangunan sangat sedikit.
dengan
menggunakan Polyurethane Foam sebagai insulasi atap, maka suhu ruangan akan
terasa lebih dingin saat musim panas & lebih hangat saat musim dingin,
Sehingga tidak perlu menggunakan AC yang berlebihan untuk mendinginkan ruangan,
Secara otomatis pemakaian listrik juga berkurang.
kami Memberikan penawaran yang menarik dengan pengerjaan yang berkualitas serta
penawaran dapat dilakukan melalui proses negosiasi .
Untuk informasi, survey Gratis dan teknis hubungi :==========================================
PT. SENTRAS CIPTA KARYA
Komp. Duta Bandara Permai Blok D No 4 jl Raya Prancis
Dadap Kosambi, Tangerang 15211
Phone : 021-55912441
Contact Person :
Andra P.Soepartono
Phone : 085882341919 / 02198883635
PIN BB : 2965 CBAE
==========================================
Langganan:
Postingan (Atom)